PT. Warna Mukti Grafika Artikel Proses Bisnis Bidang Pemasaran di Berbagai Industri

Proses Bisnis Bidang Pemasaran di Berbagai Industri

Proses bisnis adalah rangkaian aktivitas yang terstruktur dan saling berkaitan untuk menghasilkan produk atau jasa agar meraih tujuan tertentu. Jadi, proses bisnis ini merupakan langkah-langkah yang sistematis antara satu proses dengan proses lainnya, sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Contohnya saja, nih sebelum membuat pakaian untuk dijual, pemilik harus melakukan serangkaian proses, mulai dari membeli bahan baku, membuat desain, membawanya ke penjahit, dan menjualnya. Pembagian proses tersebut melibatkan sumber daya dengan keahlian yang berbeda-beda. Gabungan proses dan sumber daya tersebut dinamakan proses bisnis.

Proses bisnis pertama kali dicetuskan oleh Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations” (1827). Adam Smith menilai bahwa pembagian kerja berdasarkan proses dan aktor yang melakukannya akan meningkatkan produktivitas. Dalam buku tersebut, Adam Smith menyatakan:

“Seorang pekerja menarik keluar kawat dan yang lain meluruskannya. Sepertiga memotongnya lalu seperlima melakukan proses pengilingan. Untuk membuat barang membutuhkan dua hingga tiga kegiatan operasional yang berbeda. Dengan pembagian kerja ini, terdapat total delapan belas proses yang berbeda dan inilah yang membuat barang produksi memiliki kualitas sempurna.” -Adam Smith (1827), An Inquiry Into The Nature and Causes of The Wealth of Nations-

Adam Smith menekankan bahwa setiap proses dalam bisnis yang menghasilkan sesuatu harus dikerjakan sesuai keahliannya. Dengan adanya pembagian ini, kegiatan operasional akan efektif dan efisien. Di sisi lain, proses bisnis membentuk keahlian yang berdampak pada pengembangan diri pekerja.

Contoh penerapan proses bisnis:

Sumber Gambar: Buku Dasar-dasar Pemasaran (Muh. Nur Arifin Nugroho, 2022)

A.         Aspek Proses Bisnis

Proses bisnis memiliki beberapa aspek yang menjadi nilai dan motivasi seluruh aktor dalam menjalankan bisnis. Terdapat tiga aspek proses bisnis yang akan dibahas satu persatu di bawah ini.

1.         Pembagian Kerja Sesuai Keahlian

Ketika kamu memiliki bisnis restaurant, nggak mungkin dong, dari awal belanja ke pasar beli bahan baku sampai melayani konsumen kamu semua yang kerjain? Nah, dalam Proses Bisnis, ditekankan bahwa harus ada pembagian kerja yang dilakukan oleh individu sesuai keahlian. Harus ada koki yang punya pengalaman memasak, bagian pemasaran yang memiliki keahlian menyusun strategi, dan seorang akuntan yang memiliki ilmu menyusun laporan keuangan. Begitu juga dengan  deskripsi pekerjaan pada setiap karyawan. Idealnya, karyawan hanya mengerjakan apa yang sudah ditugaskan oleh pemilik. Hal ini juga berkaitan dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Hasil produksi barang/jasa akan maksimal jika dikerjakan oleh seseorang yang memang ditugaskan secara khusus pada tahap tertentu. Pekerjaan yang tumpang tindih akan berdampak pada kedua pihak, baik bagi karyawan itu sendiri maupun pemilik bisnis.

2.         Tujuan dan Nilai Bisnis yang Disepakati

Setiap aktor yang berada dalam bisnismu, harus sama-sama menyadari hasil apa yang ingin dicapai. Mengapa demikian? Karena, ketika semua aktor bisa menyadari ada nilai yang harus dicapai dari barang/jasa yang diproduksi, maka kinerja aktor-aktor tersebut akan maksimal dan terarah. Contohnya, kamu adalah seorang mekanik di sebuah bengkel. Bengkel tersebut memiliki prinsip bahwa kendaraan yang diperbaiki harus bisa selesai tepat waktu sesuai perjanjian dengan konsumen dan kerusakan yang diperbaiki harus diselesaikan secara tuntas. Kamu sendiri sudah memperbaiki bagian kendaraan yang rusak sesuai dengan tugasmu. Kamu juga telah menyelesaikannya tepat waktu. Namun, rekan kerjamu yang seharusnya memperbaiki bagian lain justru lambat. Akhirnya kendaraan tersebut tidak selesai tepat waktu dan mengecewakan konsumen. Oleh karena itu, penting bagi semua aktor yang terlibat dalam suatu bisnis untuk menjunjung nilai dan tujuan bisnis yang telah dibentuk.

3.         Konsumen Sebagai Prioritas

Tidak jauh dari contoh sebelumnya, segala hal yang berkaitan dengan hasil produksi bisnis harus berlandaskan kepuasan konsumen. Aspek ini tidak hanya berkaitan dengan barang/jasa yang diberikan pada konsumen, tetapi juga bagaimana menjaga hubungan baik dengan konsumen. Salah satu contoh yaitu memiliki customer service yang bertujuan untuk memberikan solusi apabila terjadi ketidaksesuaian barang/jasa dari bisnismu.

B.         Tahapan Proses Bisnis

Proses bisnis memiliki tiga tahapan proses untuk mengatur bisnismu dari awal hingga akhir.

1.         Menetapkan Tujuan dan Strategi

Tetapkan tujuan produksi barang/jasa secara spesifik. Gunakan berbagai indikator seperti riset dan survei agar tujuan tersebut sesuai dengan keadaan sekitar dan kemampuan yang dimiliki. Kamu juga perlu membuat strategi yang tidak hanya fokus pada cara memasarkannya, tapi bagaimana hasil barang/jasa tersebut bisa berdampak di masa kini dan masa depan (sustainable).

Selain itu, strategi menentukan individu yang akan mengerjakan proses tersebut merupakan poin penting yang tidak boleh tertinggal. Ingat kata kuncinya, jangan overlapping!

2.         Melakukan Proses Produksi/Kegiatan Operasional

Setelah mengantongi tujuan dan strategi, kamu bisa langsung menerapkan proses yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan suatu barang/jasa. Jangan lupa untuk mengecek pembagian kerja dan standar pada barang/jasa yang dihasilkan.

3.         Melakukan Evaluasi

Analisislah segala faktor keberhasilan maupun kegagalan yang terjadi pada aktivitas tersebut. Analisis ini juga diperlukan agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kegagalan atau menghambat produktivitas selanjutnya.

C.         Fungsi Pemasaran

1.         Pengenalan Produk

Pengenalan produk oleh perusahaan menjadi fungsi pemasaran yang paling utama. Dengan pemasaran, produk menjadi lebih dikenal oleh konsumen. Dengan syarat, pihak perusahaan mampu menonjolkan keunggulan dari produk tersebut sehingga bisa menarik perhatian dibanding produk pesaing.

2.         Fungsi pertukaran

Pemasaran memungkinkan konsumen untuk mendapatkan informasi dan membeli produk yang dijual dengan menukar produk dengan uang atau produk dengan produk. Produk ini dapat digunakan untuk keperluan kamu sendiri atau dijual kembali untuk mendapatkan laba.

3.         Distribusi Fisik

Memastikan bahwa produk dapat mudah didistribusikan dengan baik dari tempat produksi ke pasar luas menggunakan jalur darat, air, dan laut adalah fungsi pemasaran yang berikutnya. Dengan begitu dapat dipastikan produk akan mudah didapatkan oleh konsumen.

4.         Layanan Purnajual

Layanan setelah penjualan terkadang dibutuhkan oleh konsumen. Pemilik bisnis atau perusahaan semestinya membantu konsumen dalam hal ini. Misalnya seperti produk perabot rumah tangga, konsumen mungkin akan merasa kesulitan saat mendapati masalah pada perabot yang mereka beli. Di sini, fungsi pemasaran dalam hal memberikan rasa aman pada konsumen di masa purnajual.

D.        Jenis-jenis Pemasaran

1.         Word of Mouth (WoMM)

Word of mouth marketing adalah informasi produk yang didapatkan oleh konsumen dari konsumen lain secara verbal dan langsung. Dikenal juga dengan promosi dari mulut ke mulut. Disampaikan secara langsung.

2.         Public Relation Marketing (PR Marketing)

Public relations merupakan salah satu dari jenis-jenis pemasaran yang penting. Banyak perusahaan yang bekerjasama dengan media untuk untuk meningkatkan brand awareness (kesadaran produk) produk mereka dan benefit yang bisa didapat oleh konsumen saat produk ini mereka miliki.

3.         Relationship Marketing

Membangun hubungan (relationship) dengan konsumen adalah cara yang efektif untuk memasarkan produk. Analoginya saat loyalitas konsumen telah terbangun, maka ketika perusahaan meluncurkan produk baru para konsumen dengan sukarela akan membeli produk tersebut.

4.         Digital Marketing

Digital marketing memanfaatkan semua sumber daya dan asetnya melalui online. Digital marketing atau pemasaran digital memaksimalkan segala potensi yang ada di internet agar bisa mencapai target perusahaan. Selain itu, digital marketing juga cara yang efektif untuk membangun brand dengan biaya yang rendah. Target pasarnya juga bisa ditentukan karena banyak penyedia jasa iklan yang memiliki fitur ini.

5.         Branding

Sebuah produk selayaknya memiliki target pasar, serta nama atau “merek”, untuk dikenal. Branding adalah salah satu dari jenis-jenis pemasaran yang memiliki fungsi sebagai promosi jangka panjang. Branding sering kali menyertakan nama, slogan, dan logo.

6.         Iklan Siaran

Radio sebagai media pemasaran adalah salah satu bentuk iklan berbayar yang umum digunakan oleh perusahaan atau pemilik bisnis. Konsep pemasaran ke konsumen dengan cara ini sangat potensial karena saat menyalakan radio para pendengar benar-benar mendengarkan  apa yang diucapkan oleh penyiarnya. Sedangkan untuk menjangkau pelanggan secara luas, bisa digunakan media iklan di televisi.

7.         Multi-Level Marketing

Multi-level marketing adalah bentuk pemasaran secara langsung yang melibatkan banyak orang di mana perusahaan merekrut dan menjual produk-produknya. Multi-level marketing sering dikenal juga dengan sebutan network marketing karena tenaga pemasaranya mendapatkan komisi dari produk yang mereka pasarkan, serta komisi pemasaran dan penjualan dari jaringannya.

E.         Konsep Pemasaran dan Contohnya

Terdapat lima konsep pemasaran yang ideal dan perlu diketahui para pebisnis. Berikut adalah penjelasan 5 konsep pemasaran.

1.         Konsep Produksi

Konsep produksi berasumsi jika konsumen menyukai produk yang terjangkau dan tersedia dalam jumlah banyak. Hal inilah yang menuntut manajemen lebih fokus pada proses produksi dan distribusi. Konsep ini fokus untuk meningkatkan produksi dan menghasilkan barang murah agar dapat meminimalisir biaya produksi.

Makanya, dengan konsep produksi ini, pasokan produk akan selalu tinggi dan tidak terjadi kelangkaan barang. Tujuannya sudah pasti untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Jadi, semakin banyak produk yang diproduksi, penjualan akan semakin meningkat.

Contoh: Cina adalah negara yang menerapkan konsep produksi. Mayoritas produk yang dibuat oleh Cina termasuk ke dalam kategori kebutuhan dan permintaan. Anda pasti sudah tidak asing dengan produk-produk buatan Cina. Contohnya, seperti smartphone dan aksesorisnya. Berbagai peralatan rumah tangga dan elektronik lain juga banyak yang berasal dari Cina. Produk buatan Cina ini memang menonjolkan harga yang relatif lebih murah. Hal inilah yang membuat calon konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan produk mereka.

2.         Konsep Produk

Konsep produk adalah konsep di mana pelanggan lebih menyukai produk yang berkualitas, berguna, dan memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan. Konsep ini menjadi penting karena Anda harus memenuhi permintaan dan keinginan pelanggan.  Caranya dengan fokus pada strategi marketing, serta meningkatkan kualitas dan fitur produk. Pada konsep produk, perusahaan bukan cuma memberi identitas pada produk, tapi juga menambahkan nilai fungsionalnya. Hal ini yang membuat pelanggan bisa merasakan manfaat dari produk tersebut.

Contoh: Apple adalah salah satu perusahaan di bidang teknologi terbesar di dunia dan termasuk kategori kebutuhan dan keinginan. Berbagai produk utama Apple yang dikenal masyarakat luas adalah iPhone, TV, iPad, dan Macbook. Perusahaan tersebut mengikuti konsep produk dengan mengedepankan kualitas produk. Hal ini bisa terlihat dari fitur-fitur di produk Apple yang telah berhasil menjadi trendsetter teknologi untuk merek barang elektronik lainnya. Jadi, tidak heran jika harganya bisa sangat mahal.

3.         Konsep Penjualan

Konsep penjualan adalah sebuah konsep di mana pelanggan tidak akan membeli barang Anda, kecuali Anda melakukan penjualan dan promosi dalam skala besar. Konsep ini membuat para pelaku bisnis harus melakukan kegiatan promosi terus-menerus. Anda mempunyai tugas untuk memotivasi dan membujuk pelanggan agar mau membeli produk yang ditawarkan. Konsep penjualan biasanya diterapkan pada perusahaan besar yang sering kali membuat campaign promo besar-besaran. Misalnya, iklan produk rokok atau e-commerce.

Dengan kata lain, konsep penjualan hanya fokus pada peningkatan penjualan. Tanpa peduli pelanggan membutuhkannya atau tidak. Jadi, konsep ini tidak peduli pada hubungan perusahaan dengan pelanggan.

Contoh: Shopee adalah salah satu contoh penerapan konsep penjualan. Perusahaan mereka sering melakukan iklan besar-besaran. terutama di tanggal cantik, seperti 12.12. Iklan tersebut menjadi strategi marketing unggulan yang mampu menarik pelanggan. Tidak hanya itu, Shopee juga sering memberikan diskon dan flash sale melalui aplikasi dan situs resminya. Selain harganya yang terjangkau, Shopee juga menyediakan voucher gratis ongkir dan cashback. Hal inilah yang membuat banyak orang tertarik membeli produk di Shopee.

4.         Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah konsep yang berorientasi pada pelanggan. Maksudnya, perusahaan akan menempatkan pelanggan pada proses pemasaran yang dilakukan. Jadi, Anda perlu membangun strategi yang dapat membuat pelanggan yakin membeli produk tersebut. Beberapa cara yang bisa Anda terapkan dalam konsep pemasaran adalah content marketing, periklanan, influencer marketing, dan native advertising. Bahkan Anda juga bisa mengkombinasikan beberapa strategi sekaligus untuk membangun branding produk kepada pelanggan. Tidak hanya itu, konsep pemasaran juga fokus pada segmen pasar tertentu. Karena kebutuhan setiap segmen pelanggan akan berbeda-beda. Makanya, strategi promosi yang digunakan juga berbeda.

Contoh: Coca-Cola atau Coke adalah brand yang menerapkan konsep pemasaran. Mereka menggunakan strategi pemasaran 4P, yaitu produk, price, promotion, dan place. Coke menggunakan strategi pemasaran dengan menayangkan iklan di berbagai media. Coke memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran utamanya. Selain itu, Coke juga menjadi sponsor pada beberapa kegiatan penting, seperti American Idol dan berbagai olimpiade. Hal inilah yang membuat Coke dapat menjangkau target pasar secara global. Makanya, orang sudah tidak asing lagi dengan brand ini.

5.         Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial adalah salah satu konsep modern dan terbaru dalam pemasaran. Dengan menerapkan konsep ini, perusahaan dapat ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena konsep pemasaran sosial menempatkan kesejahteraan manusia dan keseimbangan alam di atas keuntungan jangka pendek. Perusahaan yang menjalankan konsep marketing ini akan lebih fokus ke keuntungan jangka panjang. Caranya, dengan memastikan produk yang dipasarkan menambah pemasukan masyarakat sekitar dan tidak membahayakan lingkungan. Sebab, ketika keduanya bermasalah maka bisnis akan berhenti beroperasi dan keuntungan tentu akan hilang. Itu kenapa, perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini memiliki peran dan tanggung jawab dalam berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan.

Contoh: Brand The Body Shop, salah satu merek kosmetik terkenal yang menggunakan konsep pemasaran sosial. Perusahaan mereka hanya menggunakan bahan nabati untuk setiap produknya dan menentang pengujian hewan. Hal ini dilakukan karena mereka sadar akan masalah sosial dan lingkungan yang sedang dihadapi. Selain itu, The Body Shop juga berpartisipasi aktif dalam kampanye kemanusiaan. Misalnya, mendirikan yayasan amal. Setidaknya ada tiga program yang didanai oleh Yayasan Amal The Body Shop, yaitu program perlindungan hewan, perlindungan hak asasi manusia, dan perlindungan lingkungan di seluruh dunia.

Sumber : https://markethinkclass.com/proses-bisnis-bidang-

pemasaran-di-berbagai-industri-2/

Related Post